Lompat ke konten
Home ยป Jenis-Jenis Pondasi: Panduan Lengkap Pemilihan untuk Proyek ยป Halaman 2

Jenis-Jenis Pondasi: Panduan Lengkap Pemilihan untuk Proyek

3. Jenis-Jenis Pondasi Dangkal dan Penggunaannya

Pondasi dangkal merupakan solusi paling umum digunakan pada bangunan-bangunan ringan hingga menengah, terutama jika tanah keras tersedia tidak jauh dari permukaan. Jenis-jenis pondasi dangkal memiliki karakteristik unik yang menentukan penggunaannya di lapangan. Berikut penjelasan masing-masing jenis pondasi dangkal yang sering digunakan:


3.1 Pondasi Telapak (Spread Footing)

Pondasi telapak adalah pondasi berbentuk persegi atau persegi panjang yang mendukung kolom secara individual. Umumnya digunakan untuk menyalurkan beban titik dari kolom ke tanah dengan area yang diperluas di bagian bawah untuk memperbesar daya dukung.

๐Ÿ”น Ciri-ciri:

  • Umumnya digunakan pada struktur kolom-kolom individu
  • Dibuat dari beton bertulang
  • Ukurannya disesuaikan dengan beban dan daya dukung tanah

๐Ÿ”น Kapan digunakan:

  • Tanah keras berada dekat permukaan
  • Bangunan bertingkat rendah hingga sedang
  • Beban struktur relatif ringan dan terdistribusi merata

๐Ÿ”น Contoh penerapan:

  • Rumah tinggal
  • Gedung perkantoran 1โ€“3 lantai
  • Ruko sederhana
pondasi telapak
Pondasi telapak

3.2 Pondasi Jalur / Pondasi Menerus (Strip Footing)

Pondasi jalur, yang juga dikenal secara umum di Indonesia sebagai pondasi menerus, merupakan pondasi dangkal yang dibuat memanjang di sepanjang garis dinding struktur. Fungsi utamanya adalah menyebarkan beban dari dinding ke tanah secara merata.

Dalam praktik konstruksi di Indonesia, pondasi menerus umumnya menggunakan material batu kali yang disusun dengan bentuk trapesium, kemudian di atasnya dicor beton sebagai sloof. Sloof ini berfungsi untuk:

  • Mengikat dinding bata di atasnya,
  • Menyebarkan beban dari dinding ke pondasi,
  • Menghindari retak akibat penurunan tidak merata (differential settlement).

๐Ÿ”น Ciri-ciri khas pondasi menerus di Indonesia:

  • Dibuat dari batu kali, mortar semen-pasir, dan kadang dilapisi beton sikat
  • Dibentuk trapesium dengan tinggi umumnya 60โ€“80 cm
  • Dilengkapi sloof beton bertulang sebagai tumpuan dinding
  • Lebih cocok untuk bangunan dengan sistem dinding beban penuh, bukan rangka portal

๐Ÿ”น Kapan digunakan:

  • Pada bangunan sederhana satu lantai seperti rumah tinggal konvensional
  • Kondisi tanah memiliki daya dukung cukup baik di kedalaman dangkal
  • Tidak ada tuntutan terhadap ketahanan gempa atau deformasi besar

๐Ÿ”น Contoh penerapan:

  • Rumah tinggal tipe 36 atau 45
  • Bangunan sekolah dasar satu lantai di pedesaan
  • Gedung non-struktural seperti pos jaga, bangunan gudang ringan

Perbandingan Pondasi Telapak vs. Pondasi Menerus:

AspekPondasi TelapakPondasi Menerus (Jalur)
Elemen didukungKolomDinding
Material utamaBeton bertulangBatu kali dan sloof beton
BentukPersegi/persegi panjangTrapesium memanjang
Sistem strukturRangka (portal)Dinding beban
BiayaSedang hingga tinggiRendah hingga sedang
Cocok untukGedung bertingkat, struktur beratRumah sederhana, bangunan non-rangka
Pondasi menerus yang dipasang di sepanjang dinding

3.3 Pondasi Rakit (Mat Foundation) dan Penggunaannya

Pondasi rakit, atau dikenal juga sebagai mat foundation, adalah jenis pondasi dangkal yang terdiri dari pelat beton bertulang luas yang mencakup seluruh atau sebagian besar area bangunan. Berbeda dengan pondasi telapak yang hanya mendukung kolom individu, pondasi rakit menyebarkan seluruh beban bangunan ke permukaan tanah melalui satu pelat besar yang kaku dan tebal.

Pondasi ini menjadi solusi tepat ketika kondisi tanah tidak dapat mendukung beban bangunan dengan pondasi individu, atau ketika kolom-kolom bangunan diposisikan berdekatan sehingga pondasi terpisah justru akan saling tumpang tindih.

jenis pondasi rakit
Pekerjaan pondasi rakit

๐Ÿ”น Karakteristik Pondasi Rakit:

  • Dibentuk sebagai pelat beton bertulang berukuran luas, dengan atau tanpa balok tulangan bawah.
  • Menopang banyak kolom secara bersamaan.
  • Mengurangi risiko differential settlement (penurunan tak merata antar kolom).
  • Membutuhkan perencanaan struktural dan geoteknik yang matang.

๐Ÿ”น Kapan Pondasi Rakit Digunakan:

  • Tanah lunak di lapisan atas dan daya dukung rendah namun cukup merata.
  • Bangunan bertingkat dengan banyak kolom berdekatan.
  • Bangunan dengan basement penuh, di mana pelat pondasi sekaligus berfungsi sebagai lantai dasar.
  • Bangunan industri dengan mesin berat yang menghasilkan getaran dinamis.

๐Ÿ”น Contoh Penerapan:

  • Gedung bertingkat 5โ€“10 lantai di kawasan urban dengan tanah lempung lunak.
  • Pusat perbelanjaan atau mal dengan basement bawah tanah.
  • Pabrik atau gudang dengan beban distribusi tinggi dan mesin berat.

Keunggulan dan Keterbatasan Pondasi Rakit:

AspekKeunggulanKeterbatasan
Distribusi bebanMenyebarkan beban ke seluruh bidangMembutuhkan pelat beton luas dan tebal
Kinerja di tanah lunakMencegah penurunan diferensialTidak cocok jika tanah sangat tidak merata
PelaksanaanPraktis untuk bangunan dengan basementPerlu formwork dan perkuatan lebih kompleks
BiayaLebih hemat dibanding banyak pondasi individualTetap mahal dibanding pondasi jalur/telapak

Sekarang kita lanjut membahas Jenis-Jenis Pondasi Dalam dan Aplikasinya di halaman selanjutnya.

Laman: 1 2 3 4 5

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected