Lompat ke konten
Home » Sifat Mekanis Beton: Kuat Tekan, Tarik dan Aplikasinya » Halaman 2

Sifat Mekanis Beton: Kuat Tekan, Tarik dan Aplikasinya

2. Beton sebagai Material Struktural

Sebelum membahas bagaimana beton menahan beban atau berperilaku saat mengalami tegangan, kita perlu memahami lebih dalam apa itu beton sebagai material struktural. Mengapa beton begitu populer dalam konstruksi modern? Apa kelebihan dan keterbatasannya? Dan bagaimana sifat umum beton membentuk dasar dari sifat mekanisnya?

2.1 Definisi Beton

Secara teknis, beton adalah material komposit yang terbentuk dari campuran agregat halus (pasir), agregat kasar (kerikil atau batu pecah), semen Portland, air, dan terkadang bahan tambahan (admixtures). Saat segar, beton dapat dibentuk sesuai cetakan apa pun. Setelah mengeras, ia menjadi material batuan buatan yang keras dan kaku.

Standar SNI 03-2847-2019 mendefinisikan beton sebagai:

“Campuran pasta (semen dan air) dan agregat (halus dan kasar) yang mengeras melalui proses hidrasi untuk membentuk massa padat dengan kekuatan tertentu.”

2.2 Karakteristik Umum Beton

a. Material Komposit

Beton bukan material homogen. Ia terdiri dari partikel besar (agregat kasar), partikel kecil (pasir), dan pasta semen. Karena itulah sifat mekanis beton sangat bergantung pada:

  • Proporsi agregat
  • Kualitas semen
  • Rasio air-semen (water-cement ratio)
  • Penggunaan admixture

Baca juga: Faktor Yang Mempengaruhi Mutu Beton

b. Sifat Anisotropik dan Non-Linier

Berbeda dengan baja yang cenderung isotropik dan elastik linier hingga titik leleh, beton menunjukkan perilaku:

  • Anisotropik: sifatnya berbeda tergantung arah tegangan.
  • Non-linier: hubungan tegangan-regangan tidak linier, bahkan pada tahap awal pembebanan.

Hal ini menjadikan analisis beton lebih kompleks dibanding baja.

c. Kelebihan Beton

KelebihanPenjelasan
Dapat dicetak sesuai bentukDigunakan pada pelat, kolom, balok, dinding, jembatan, dll.
Tahan apiBeton memiliki ketahanan suhu tinggi lebih baik dibanding baja
EkonomisBiaya produksi relatif rendah, bahan baku mudah didapat
Tahan terhadap cuacaTahan terhadap hujan, panas, angin dengan perawatan yang tepat

d. Kekurangan Beton

KekuranganPenjelasan
Lemah terhadap tarikKuat tarik beton hanya sekitar 8–15% dari kuat tekannya
Mudah retakSifat getas (brittle) menyebabkan beton retak tiba-tiba
BeratBerat jenis sekitar 2400 kg/m³, menambah beban mati struktur
Waktu pengerasan lamaMencapai kuat penuh bisa butuh hingga 28 hari atau lebih

Berikut ini merupakan perbandingan karakteristik beton dan baja

KarakteristikBetonBaja
Kuat tekanTinggi (~20–80 MPa)Rendah
Kuat tarikRendah (~2–5 MPa)Tinggi (>300 MPa)
Modulus elastisitas± 20–35 GPa± 200 GPa
Perilaku saat retakGetas, retak mendadakDaktail, deformasi plastis
Ketahanan apiBaikBuruk (melemah saat panas)
Berat jenis2400 kg/m³± 7850 kg/m³

2.3 Proses Pembentukan Kekuatan Beton: Hidrasi Semen

Kekuatan beton tidak terbentuk seketika. Ia berkembang dari proses kimia antara air dan semen yang disebut hidrasi. Proses ini menghasilkan produk padat seperti Calcium Silicate Hydrate (C-S-H) yang mengikat agregat menjadi massa padat.

Umumnya, beton mencapai:

  • ± 65–70% kuat tekan 28 hari dalam 7 hari pertama
  • ± 90% kuat tekan akhir pada 28 hari
  • Masih mengalami peningkatan kekuatan sampai bulan-bulan berikutnya, walau melambat

2.4 Klasifikasi Beton Berdasarkan Kekuatan

Menurut SNI 2847:2019, klasifikasi beton berdasarkan kuat tekan karakteristik (f’c) diukur menggunakan benda uji silinder (diameter 15 cm, tinggi 30 cm):

Jenis BetonKuat Tekan Karakteristik (f’c)Contoh Penggunaan
Beton normal20–40 MPaBangunan rumah, ruko, gedung 2–3 lantai
Beton mutu tinggi> 40 MPaGedung bertingkat tinggi, kolom pusat
Beton mutu sangat tinggi> 60 MPaJembatan bentang panjang, pelat prategang
Beton ringan struktural17–28 MPaBangunan dengan beban mati ringan

Beton mutu tinggi biasanya digunakan untuk bangunan bertingkat tinggi, jembatan bentang panjang, atau struktur dengan beban besar.

2.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Beton

FaktorDampak
Rasio air-semenSemakin rendah rasio, semakin tinggi kuat tekan (hingga batas tertentu)
Komposisi agregatAgregat yang bersih dan keras meningkatkan kekuatan
Kualitas semenSemen berkualitas baik memberi hidrasi yang optimal
Metode pencampuranPengadukan yang tidak merata menurunkan mutu beton
CuringPerawatan beton yang tidak tepat dapat menyebabkan kekuatan tidak berkembang maksimal

Sekarang kita lanjut membahas Sifat Mekanis Utama Beton di halaman selanjutnya.

Laman: 1 2 3 4 5

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected