Lompat ke konten
Home » SRPM (Sistem Rangka Pemikul Momen): Perbedaan dan Acuan » Halaman 2

SRPM (Sistem Rangka Pemikul Momen): Perbedaan dan Acuan

Ketentuan Desain Berdasarkan SNI

Ketentuan teknis dalam desain SRPM merujuk pada:

  • SNI 2847:2019 (Persyaratan Beton Struktural) untuk detailing struktur beton bertulang.
  • SNI 1726:2019 (Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa) untuk pengaruh beban gempa dan penetapan gaya lateral desain.

Beberapa ketentuan penting:

  • Detailing tulangan transversal: Pada daerah sendi plastis (critical region), tulangan sengkang harus rapat dengan jarak maksimum antara 100 mm atau d/4.
  • Rasio kapasitas momen kolom-balok: Total momen nominal kolom di setiap sambungan harus lebih besar setidaknya 1.2 – 1.4 kali dari total momen nominal balok yang terhubung.
  • Panjang pengangkuran dan pengait: Tulangan longitudinal pada balok dan kolom harus memiliki panjang penyaluran dan kait ujung standar untuk memastikan kekuatan tarik penuh.
  • Sambungan mekanis: Jika digunakan, sambungan harus dapat mentransfer beban penuh tanpa menyebabkan pelelehan prematur pada sambungan.

Kelebihan dan Keterbatasan SRPM

Kelebihan:

  • Fleksibilitas desain arsitektural: Tidak memerlukan elemen struktur tambahan seperti dinding geser atau bracing.
  • Kinerja seismik tinggi: Terutama SRPMK memiliki tingkat daktilitas tinggi.
  • Cocok untuk gedung bertingkat: Rangka kaku mampu menahan beban vertikal dan lateral secara simultan.

Keterbatasan:

  • Detailing kompleks: Perlu ketelitian tinggi dalam pemasangan tulangan dan sambungan.
  • Biaya tinggi: Karena membutuhkan volume tulangan dan mutu pengerjaan yang tinggi.
  • Pelaksanaan memakan waktu: Terutama pada daerah sambungan balok-kolom yang memerlukan pemeriksaan ketat.

Baca juga: Pengaruh Jenis Baja Tulangan Terhadap Perilaku Plastifikasi Elemen Struktur SRPMK

Contoh Penerapan SRPM di Indonesia

Pada proyek pembangunan gedung perkantoran 10 lantai di Kota Padang, tim perencana memilih sistem SRPMK karena lokasi berada pada zona gempa tinggi. Struktur utama terdiri atas rangka beton bertulang dengan sambungan kaku. Perancangan detailing sambungan mengikuti seluruh persyaratan SNI 2847:2019, khususnya pada bagian penulangan transversal, panjang penyaluran, dan proporsi kolom-balok.

Dari hasil analisis menggunakan perangkat lunak struktur, sendi plastis terbentuk pada ujung-ujung balok, sedangkan kolom tetap dalam kondisi elastis. Ini menunjukkan bahwa prinsip desain diterapkan dengan baik. Simulasi nonlinear pushover analysis juga menunjukkan kurva kapasitas yang sesuai dengan ekspektasi struktur daktil.

Baca Juga: Cara Ringkas Memilih Sistem Rangka Pemikul Momen (SRPM)

Penutup

Sistem Rangka Pemikul Momen merupakan solusi andal dalam perancangan struktur tahan gempa, terutama untuk bangunan di daerah rawan gempa seperti Indonesia. Dengan menerapkan prinsip desain yang tepat, seperti strong column–weak beam dan detailing penulangan yang baik, SRPM mampu mempertahankan integritas struktural bangunan selama gempa besar.

Pemilihan antara SRPMB, SRPMM, atau SRPMK harus mempertimbangkan zona gempa, tipe bangunan, fungsi, dan anggaran proyek. Ke depan, kemajuan material dan teknologi konstruksi akan meningkatkan efisiensi pelaksanaan SRPM tanpa mengurangi kinerjanya.

Laman: 1 2

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected